Tes Koran Psikotes: Pengertian, Jenis dan Cara
3 Mar 2025

Tes Koran Psikotes: Pengertian, Jenis dan Cara

Imam Istiqomah
Imam Istiqomah CEO

Tes koran juga dikenal sebagai tes Pauli atau tes Kraepelin, ini merupakan bagian penting dalam proses rekrutmen kerja. Tes ini dirancang untuk menilai aspek-aspek seperti konsentrasi, ketelitian, kecepatan kerja, dan stabilitas emosi seseorang. Memahami apa itu ujian psikotes koran dan bagaimana cara mengerjakannya dengan efektif dapat meningkatkan peluang Anda dalam seleksi kerja.

Apa Itu Tes Koran?

Tes koran adalah jenis ujian psikotes psikologi yang terdiri dari deretan angka yang harus dijumlahkan oleh peserta dalam waktu tertentu. Disebut “tes koran” karena lembar soal yang digunakan berukuran besar, menyerupai koran. Tujuan utama tes ini adalah untuk mengukur kemampuan bekerja di bawah tekanan, konsistensi, dan daya tahan seseorang dalam menghadapi tugas monoton.

Tujuan Tes Koran

Ujian psikotes koran bertujuan untuk menilai beberapa aspek penting dalam diri peserta:

  • Kecepatan dan Ketelitian: Mengukur seberapa cepat dan tepat seseorang dapat menyelesaikan tugas sederhana secara berulang.
  • Konsentrasi: Menilai kemampuan fokus dalam jangka waktu yang lama tanpa kehilangan akurasi.
  • Stabilitas Emosi: Melihat bagaimana seseorang mengelola stres dan tekanan saat mengerjakan tugas monoton.
  • Daya Tahan: Mengukur seberapa lama seseorang dapat mempertahankan performa optimal dalam kondisi yang menantang.

Cara Mengerjakan Tes Koran

Untuk sukses dalam ujian psikotes koran, perhatikan langkah-langkah berikut:

  1. Persiapan Sebelum Tes: Lakukan latihan rutin dengan soal-soal serupa untuk membiasakan diri dengan format tes. Semakin sering berlatih, semakin baik performa Anda saat tes sebenarnya.
  2. Saat Tes Berlangsung: Tetap tenang dan fokus. Dengarkan instruksi penguji dengan saksama, terutama mengenai arah penjumlahan (dari atas ke bawah atau sebaliknya) dan tanda untuk berpindah kolom.
  3. Teknik Penjumlahan: Jumlahkan dua angka yang berdekatan. Jika hasilnya dua digit, tuliskan hanya digit terakhir. Misalnya, 7 + 8 = 15, maka tulis “5”.
  4. Pindah Kolom Sesuai Instruksi: Ketika penguji memberi perintah untuk pindah atau ganti, segera beralih ke kolom berikutnya tanpa menyelesaikan kolom sebelumnya. Ini menunjukkan kemampuan Anda mengikuti instruksi dan beradaptasi dengan perubahan.
  5. Jaga Ritme dan Konsistensi: Usahakan menjaga kecepatan dan akurasi yang stabil sepanjang tes. Jangan terlalu cepat di awal sehingga kelelahan di tengah jalan.

Perbedaan Tes Pauli dan Tes Kraepelin

Meskipun keduanya sering disebut sebagai tes koran, terdapat perbedaan antara tes Pauli dan tes Kraepelin:

  • Ukuran Kertas: Tes Kraepelin biasanya menggunakan kertas berukuran A4 atau folio, sedangkan tes Pauli menggunakan kertas berukuran lebih besar, seperti A3 atau sebesar koran.
  • Arah Penjumlahan: Pada tes Kraepelin, penjumlahan dilakukan dari bawah ke atas, sedangkan pada tes Pauli, penjumlahan dilakukan dari atas ke bawah.
  • Instruksi Selama Tes: Dalam tes Kraepelin, peserta akan mendapatkan instruksi “pindah” untuk beralih ke kolom berikutnya. Sedangkan dalam tes Pauli, instruksi yang diberikan adalah “garis”, yang berarti peserta harus menggambar garis di bawah angka terakhir yang dikerjakan.

Grafik Tes Koran yang Baik

Hasil tes koran biasanya disajikan dalam bentuk grafik yang menunjukkan performa Anda sepanjang tes. Grafik yang baik ditandai dengan:

  • Konsistensi: Jumlah angka yang dijumlahkan per kolom relatif stabil tanpa fluktuasi signifikan.
  • Peningkatan Bertahap: Sedikit peningkatan kecepatan seiring berjalannya waktu menunjukkan adaptasi dan peningkatan fokus.
  • Tidak Ada Penurunan Drastis: Penurunan tajam dapat menandakan kelelahan atau kehilangan konsentrasi.

Tes Koran dalam Seleksi TNI

Dalam seleksi masuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), ujian psikotes koran digunakan untuk menilai kesiapan mental dan ketahanan calon prajurit. Kemampuan bekerja di bawah tekanan, konsistensi, dan ketelitian sangat penting dalam lingkungan militer. Oleh karena itu, performa yang baik dalam tes ini menjadi indikator potensial keberhasilan dalam karier militer.

Tes Hitung Koran

Ujian psikotes koran adalah istilah lain untuk tes koran, di mana peserta diminta menjumlahkan deretan angka dalam waktu tertentu. Fokus utama tes ini adalah mengukur kecepatan, ketelitian, dan konsistensi dalam melakukan tugas sederhana secara berulang.

Gambar Tes Koran

Lembar soal ujian psikotes koran biasanya berisi deretan angka yang tersusun dalam kolom-kolom panjang. Setiap kolom terdiri dari angka-angka satu digit yang harus dijumlahkan oleh peserta sesuai instruksi. Tampilan yang padat dan repetitif ini dirancang untuk menguji daya tahan dan konsentrasi peserta.

Tes Koran dan Jawabannya

Dalam ujian psikotes koran, tidak ada jawaban benar atau salah secara tradisional. Penilaian didasarkan pada konsistensi, kecepatan, dan ketelitian Anda dalam menjumlahkan

Tes koran adalah salah satu metode penilaian psikologi yang banyak digunakan dalam seleksi kerja, terutama di bidang yang menuntut ketahanan, konsistensi, dan kemampuan bekerja di bawah tekanan. Meskipun terlihat sederhana, tes ini membutuhkan strategi dan latihan agar dapat mengerjakannya dengan optimal. Dengan memahami cara kerja, teknik pengerjaan, serta perbedaan antara tes Pauli dan Kraepelin, Anda dapat meningkatkan peluang sukses dalam menghadapi tes ini.

Bersama belajarbertahap Anda akan mendapatkan persiapan lebih maksimal. Dengan bimbingan profesional pada bidang ini, Anda akan lebih percaya diri mendapatkan nilai terbaik. Segera pilih paket belajar Anda dan mulai pijaki impian Anda.

Share on: