Kamu pernah ikut psikotes waktu seleksi kerja? Atau mungkin saat daftar kuliah? Nah, di situ biasanya muncul satu tes yang kelihatannya simpel tapi efeknya besar: EPPS Test. Mengenal EPPS Test dan Tujuannya dalam Psikotes bukan cuma penting, tapi juga mendesak. Kalau kamu asal-asalan atau gak paham tujuannya, bisa-bisa kamu dinilai gak cocok padahal aslinya kamu kompeten. Tes ini bukan untuk nilai siapa pintar, tapi lebih ke siapa yang cocok di tempat yang tepat.
Mengenal EPPS Test Secara Lengkap
Sebelum ngomongin soal hasil atau cara menjawabnya, kamu wajib tahu dulu seperti apa bentuk EPPS Test. Dengan Mengenal EPPS Test dan Tujuannya dalam Psikotes, kamu bisa ngerti mengapa tes ini jadi favorit HRD dan lembaga psikologi. Biar gak bingung dan bisa siap dari awal.
Apa Itu EPPS Test?
EPPS adalah tes kepribadian berbasis kebutuhan psikologis yang dikembangkan secara ilmiah. Tes ini bukan dibuat asal-asalan, tapi punya dasar kuat dari teori psikologi klasik.
- Singkatan dari Edwards Personal Preference Schedule
EPPS adalah kepanjangan dari Edwards Personal Preference Schedule yang dibuat untuk menilai preferensi kepribadian secara objektif.
- Merupakan tes kepribadian berbasis teori kebutuhan dari Henry Murray
Tes ini mengacu pada 15 kebutuhan dasar manusia yang dijelaskan dalam teori kebutuhan oleh Henry A. Murray.
- Digunakan untuk mengukur preferensi individu terhadap 15 kebutuhan psikologis
Setiap pilihan dalam tes mengarah pada satu atau beberapa dari 15 kebutuhan tersebut, seperti dorongan akan prestasi, afiliasi, dan dominasi.
Sejarah dan Pengembangan EPPS Test
Semakin kamu tahu asal usulnya, semakin kamu ngerti kenapa EPPS punya pengaruh besar di dunia seleksi kerja. Mengenal EPPS Test dan Tujuannya dalam Psikotes juga berarti tahu bagaimana tes ini dibentuk.
- Dikembangkan oleh Allen L. Edwards pada tahun 1953
Tes ini diciptakan oleh Edwards dengan pendekatan ilmiah, bukan sekadar eksperimen psikologis.
- Terinspirasi dari teori kebutuhan yang dikembangkan oleh Henry A. Murray
Konsep Murray sangat kuat dalam menggambarkan struktur kebutuhan manusia dan jadi fondasi dari pembuatan EPPS.
- Telah digunakan luas dalam setting klinis, pendidikan, dan industri
Banyak institusi memakai EPPS sebagai alat ukur kepribadian yang terpercaya dan stabil.
Kenapa EPPS Sering Muncul dalam Psikotes?
Gak usah heran kalau kamu sering nemu EPPS waktu tes masuk kerja. Ini karena EPPS itu cocok banget untuk screening awal.
- EPPS dapat menggambarkan kecenderungan perilaku seseorang
Dari jawaban kamu, EPPS bisa membentuk pola siapa kamu dan bagaimana kamu bersikap dalam kondisi tertentu.
- Banyak digunakan untuk seleksi kerja, khususnya untuk posisi yang membutuhkan kecocokan kepribadian
Misalnya untuk posisi yang butuh kepemimpinan tinggi atau kerja tim yang solid.
- Memberikan hasil yang stabil dan reliabel jika dilakukan dengan benar
EPPS punya reliabilitas yang tinggi, terbukti dari berbagai studi, seperti data dari Journal of Applied Psychology yang mencatat tingkat konsistensi skor di atas 0.80.
Tujuan dan Manfaat EPPS dalam Dunia Psikotes
Kalau kamu udah paham tujuannya, kamu gak bakal mikir tes ini sia-sia. Mengenal EPPS Test dan Tujuannya dalam Psikotes bakal bikin kamu lebih siap hadapi dunia kerja.
Tujuan Utama Penggunaan EPPS
EPPS bukan cuma buat formalitas. Tes ini punya sasaran yang jelas dan langsung bisa digunakan untuk keperluan personal maupun profesional.
- Mengidentifikasi kecenderungan kepribadian yang dominan
Dengan hasil EPPS, kamu bisa tahu sisi kepribadian mana yang paling menonjol dalam dirimu.
- Mengetahui motivasi internal seseorang
Motivasi internal yang diukur gak bisa kamu manipulasi, karena sifat tes ini sangat mendalam.
- Menyesuaikan posisi kerja atau peran dengan karakter individu
Ini penting banget buat HRD supaya gak salah taruh orang di tempat yang salah.
Manfaat EPPS Test untuk Kandidat dan HRD
Dua pihak bisa dapat keuntungan dari EPPS: kamu sebagai kandidat dan HRD sebagai penyeleksi. Maka dari itu, Mengenal EPPS Test dan Tujuannya dalam Psikotes bukan cuma buat HRD, tapi juga buat kamu yang cari kerja.
- Kandidat bisa lebih mengenal potensi dan karakter pribadinya
Kamu bisa pakai hasil tes buat introspeksi dan mengembangkan diri.
- HRD dapat mencocokkan profil kepribadian dengan kebutuhan perusahaan
Cocok gaknya kamu kerja di satu tim bisa dilihat dari hasil ini.
- Meminimalkan konflik peran atau kesalahan penempatan jabatan
Kalau cocok dari awal, perusahaan gak perlu pusing rotasi jabatan.
Perbandingan EPPS dengan Tes Kepribadian Lainnya
Kenapa harus EPPS, bukan MBTI atau DISC? Jawabannya ada di sini. Dan pastinya dengan kamu Mengenal EPPS Test dan Tujuannya dalam Psikotes, kamu bisa lihat bedanya.
- EPPS lebih terfokus pada kebutuhan dan preferensi, bukan tipe kepribadian
Jadi gak hanya melihat kamu “tipe apa”, tapi juga “butuh apa”.
- Dibandingkan MBTI, EPPS memiliki pendekatan yang lebih mendalam untuk motivasi
Ini membuat EPPS lebih cocok buat pengambilan keputusan yang krusial, seperti rekrutmen.
- Hasil EPPS biasanya bersifat stabil dan sulit dimanipulasi
Dibanding DISC atau MBTI yang cenderung bisa dipengaruhi mood, EPPS lebih objektif.
Tips Menghadapi EPPS Test Saat Psikotes
Kamu udah belajar banyak soal EPPS, sekarang waktunya kamu tahu cara hadapinya. Karena Mengenal EPPS Test dan Tujuannya dalam Psikotes juga harus diimbangi dengan strategi.
Cara Menjawab Soal EPPS dengan Efektif
Kamu gak bisa ngerjain EPPS kayak ulangan matematika. Tes ini menilai cara pikir, bukan jawaban benar-salah.
- Jangan terlalu banyak berpikir, pilih secara intuitif
Pilih yang benar-benar mencerminkan kamu, jangan terlalu mikir cocok-tidaknya.
- Jawab dengan jujur sesuai kecenderungan pribadi
Gak usah jadi orang lain, karena hasilnya akan mencerminkan keaslian kamu.
- Hindari memilih jawaban yang “terlihat baik” secara sosial
EPPS didesain untuk menangkap kesan asli, bukan pencitraan.
Kesalahan Umum Saat Mengerjakan EPPS
Banyak yang gagal bukan karena gak mampu, tapi karena gak ngerti cara mainnya.
- Berusaha memanipulasi hasil agar terlihat “ideal”
Ini sia-sia, karena pola jawaban kamu akan ketahuan gak konsisten.
- Tidak memahami arti dari setiap pernyataan yang diberikan
Baca baik-baik sebelum memilih, jangan sampai salah arti.
- Menjawab secara acak karena bosan atau terburu-buru
Kamu harus sabar karena hasil EPPS bisa berdampak besar ke masa depanmu.
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Mengikuti EPPS Test
Tes sudah selesai bukan berarti kamu tinggal diam. Justru di sinilah proses berkembang dimulai. Karena Mengenal EPPS Test dan Tujuannya dalam Psikotes berarti tahu langkah selanjutnya.
- Evaluasi hasil sebagai bahan introspeksi
Cek hasilnya dan bandingkan dengan apa yang kamu rasakan selama ini.
- Gunakan hasil tes untuk mengembangkan potensi diri
Kamu bisa tahu area mana yang perlu ditingkatkan.
- Konsultasikan hasil dengan psikolog jika perlu penjelasan lebih lanjut
Jangan ragu untuk diskusi dengan profesional kalau kamu merasa butuh arahan.
Kenapa Kamu Wajib Mengenal EPPS Test dan Tujuannya dalam Psikotes
Di dunia kerja yang serba kompetitif, kamu gak bisa asal ikut tes tanpa tahu maknanya. Dengan Mengenal EPPS Test dan Tujuannya dalam Psikotes, kamu bisa mengambil keputusan lebih bijak. Tes ini bukan hanya soal masuk kerja, tapi juga soal mengenal siapa dirimu.
Baik buat HRD, perusahaan, maupun dirimu sendiri, EPPS memberikan gambaran kepribadian yang utuh, stabil, dan sulit dimanipulasi. Studi dari Psychological Assessment menunjukkan bahwa EPPS memiliki reliabilitas yang kuat dan dipakai di lebih dari 50 negara untuk seleksi kerja maupun pendidikan. Jadi, kalau kamu belum paham soal tes ini, sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk mulai peduli.
Dapatkan bimbingan bimbel kedinasan terbaik dengan peluang lulus tinggi bersama tim belajarbertahap.com. Bimbel kedinasan terbaik dengan banyak lulusan yang diterima di sekolah kedinasan. Mari rencanakan karirmu bersama!
